Penyebab darah tinggi atau hipertensi pada dasarnya sangat beragam. Mulai dari kebiasaan buruk hingga masalah kesehatan lainnya. Adapun untuk mengetahui dan lebih mewaspadai masalah kesehatan yang satu ini, sebaiknya Anda simak selengkapnya dalam ulasan singkat mengenai faktor resiko dan pemicu darah tinggi berikut ini.
Darah tinggi mungkin bukanlah istilah kesehatan yang asing lagi bagi sebagian besar orang. Bagaimana tidak, masalah kesehatan yang satu ini sudah cukup banyak dialami oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) berasumsi bahwasannya akan ada kenaikan sekitar 29% pada penderita tekanan darah tinggi di tahun 2025 nanti. Lalu sebenarnya apa darah tinggi?
Darah tinggi atau yang lebih dikenal dengan sitilah Hipertensi di dunia medis merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah berada pada ukuran 130/90 mmHG. Kondisi ini juga terbilang cukup berbahaya. Lantaran jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah keseluruh tubuh. Jika kondisi ini tidak segera di atas, maka dapat mengakibatkan timbulnya kondisi medis lainnya seperti gagal ginjal, stroke bahkan gagal jantung.
Maka dari itu kita tak boleh memandang darah tinggi sebagai penyakit yang remeh. Karena penyakit ini juga nyatanya tak hanya beresiko dialami oleh dewasa dan lansia, bahkan anak-anak, usia remaja dan ibu hamil pun memiliki resiko yang sama mengalami kondisi ini. Maka dari itu, sebaiknya kita bisa memahami lebih dalam dari penyakit ini. Setelah pada kesempatan sebelumnya kita membahas mengenai berbagai gejala darajh tinggi, pada kesempatan mari kita ketahui apa saja yang menjadi penyebab darah tinggi.
Berbagai penyebab darah tinggi dan faktor resikonya yang perlu diketahui
Pada dasarnya, penyakit darah tinggi atau hipertensi ini terbagi menjadi 2 macam, yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Pada hipertensi primer sendiri penyababnya belum diketahui secara pasti. Hanya saja faktor usia dan juga efek penuaan yang menyebabkan hilangnya elastisitas pada dinding pembuluh darah disebut-sebut mnjadi faktor pemicu dari jenis darajh tinggi yang satu ini.
Adapun untuk hipertensi sekunder, pada umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi. Sepeerti penyakiot ginjal, penyakit kelenjar tiroid, . tumor kelenjar adrenal, kelainan bawaan pada pembuluh darah, kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, sleep apnea hingga konsumsi obat-obatan tertentu. Misal obat penurun panasm pereda rasa sakit, obat batuk pilek, atau pil KB dengan dosisiyang tidak dianjurkan.
Dan berikut adalah bebebrapa faktor yangh disebut-sebut mampu meningkatkan resiko seseorang mengalami darah tinggi. Diantaranya adalah:
- Faktor usia. Seiring bertambahnya usia, maka semakin besar pula seseorang terkena penyakit tekanan darah tinggi. Adapun pada pria, darah tinggi atau hipertnsi umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi diatas usia 65 tahun.
- Faktor keturunan. Penyakit darah tinggi juga biasanya lebih rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi.
- Faktor obesitas. Berat badan yang semakin meningkat mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan tekanan didalam pembuluh darah dan jantung.
- Pola makan yang salah. Terlalu banyak mengonsumsigaram dan terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium juga mengakibatkan tingginya natrium dalam darah. Sehingga cairan mungkin akan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
- Jarang berolahraga. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya denyut jantung sehingga jantung harus bekerja lebih keras lagi dalam memompa darah. Kurangnya aktivitas dan olah fisik juga bisa mengakibatkan berat badan bertambah yang juga merupakan salah satu faktor darah tinggi.
- Merokok. Zat kimia yang tertdapat didalam rokok diketahui dapat membuat pembuluh darah menyempit, yang mana berdampak pada meningkatkanya tekanan dalam pembuluh darah dan juga jantung.
Nah, itulah informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini terkait penyebab darah tingi dan faktor resikonya yang sebaiknya Anda waspadai. Semoga apa yang telah disampaikan bermanfaat dan menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk menjaga kesehatan lebih baik lagi dari sebelumnya. Salam sehat!
0 komentar:
Posting Komentar